Tuesday, May 19, 2015

Ayo Sekolah ke Jepang! INPEX Scholarship 2015 :D

Puji syukur, Alhamdulillah, akhir Januari 2015 kemarin, saya menjadi salah satu kandidat penerima beasiswa INPEX Scholarship 2015. Dan Maret 12, secara resmi saya adalah satu dari 3 penerima beasiswa tersebut. InsyaAllah untuk periode ini 3 orang penerimanya akan berangkat di buan September 2015. Dan disini, saya ingin sedikit berbagi pengalaman saya mengikuti beasiswa ini. Karena diterima beasiswa ini, saya memutuskan untuk berhenti bekerja dari pekerjaan saya sebelumnya di salah satu perusahaan swasta setelah bekerja selama 6 bulan. Jadi saat ini saya bisa dibilang pengangguran yang sedang belajar bahasa (bahasa Jepang tentunya) dan punya banyak waktu luang untuk menulis lagi :D

Jadi, saya akan jelaskan terlebih dahulu, apa itu INPEX Scholarship? Ini adalah salah satu beasiswa untuk studi S2 atau master degree di negara tujuan khusus Jepang. Beasiswa ini di danai dari perusahaan INPEX. Nah, sebelumnya saya akan cerita singkat dulu apa itu INPEX Corporation. Karena ini sangat penting, pertanyaan yang buat saya pesimis diterima karena tidak bisa menjawab dengan tepat saat ditanya apa itu INPEX. INPEX ialah perusahaan yang bergerak di bidang oil and gas, di Indonesia INPEX dulunya bernama Indonesia Petroleum, Ltd. Di web resminya, http://www.inpex.co.jp/ juga saat wawancara disebutkan bahwa INPEX Corporation merupakan perusahaan penyedia minyak dan gas bumi terbesar di Jepang. Mungkin untuk orang Indonesia awamnya tidak mengetahui perusahaan ini, karena walaupun perannya sangat besar disini, namun INPEX tidak memiliki pom bensin di Indonesia, sehingga banyak yang tidak mengetahui mengenai perusahaan ini.

Nah, INPEX Scholarship merupakan salah satu program yang dikeluarkan INPEX corporation kepada pelajar Indonesia yang berminat meneruskan pendidikan S2 di Jepang di bidang Natural Science (IPA). Karena destinasinya hanya untuk pelajar dari Indonesia, kesempatannya jadi lebih besar bukan? :) 

Beasiswa ini diberikan untuk maksimum 3 orang setiap tahunnya. Beasiswa INPEX ini merupakan besiswa yang memberikan dana cukup besar dan lengkap jika dibandingkan dengan beasiswa Jepang lainnya.
Untuk penerima beasiswa ini, apa aja sih yang akan INPEX Scholarship cover? 
  1. Biaya pendidikan penuh, dari uang ujian masuk, pendaftaran, hingga spp tiap bulan hingga lulus. Mereka pun bertindak sebagai wali kita, sehingga urusan tuition feepun mereka yang mengurus :)
  2. Biaya hidup 160,000 JPY perbulan yang jika dikurs dirupiah sekitar 17 juta rupiah.
  3. Biaya perjalanan akademis sampai 100,000 JPY per tahun.
  4. Biaya saat sampai di Jepang, 60,000 JPY
  5. Tiket PP Jakarta-Tokyo
  6. Biaya les bahasa Jepang 6 bulan, belajar bahasa Jepang di Indonesia-pun akan direimburse.
Alhamdulillah dan InsyaAllah dengan itu semua bisa kok bertahan disana, menurut pengalaman saya dulu saat student exchange yang diberi 80,000 JPY per bulan. Dengan hemat cermat bisa survive dan masih dengan bawa pulang beberapa yen uang sisa dan sudah bisa jalan jalan dari utara ke selatan Jepang :D 
Untuk durasi beasiswa yang diberikan ialah 2 tahun 8 bulan maksimal, jadi jangan main-main kuliahnya, harus lulus ujian masuk, dan lulus kuliah tepat waktu! karena ngga tanggung-tanggung beasiswanya bisa diputus ditengah tengah kalau prestasi kita jelek saat kuliah (ini maksudnya bicara sama diri saya sendiri :')
Nah, untuk persayaratannya, bisa dibaca cepat di bawah ini:
  1. Usia kurang dari 30
  2. Sarjana dari bidang Natural Science (IPA) dari universitas bereputasi baik di Indonesia.
  3. Berminat untuk S2 di Jepang di bidang Natural Science.
  4. Sudah atau akan diterima di salah satu universitas di Jepang*
  5. IPK diatas 3.0
  6. Sehat jasmani dan rohani
  7. Berminat dengan hubungan persahabatan Indonesia-Jepang
  8. Diijinkan oleh universitas atau perusahaan jika masih terikat.
  9. Tidak menerima beasiswa sejenis.
Untuk persyaratan no 4 yang dibintangi, merupakan persyaratan yang kelihatannya aga sulit dan memang ini persyaratannya yang paling penting. Di kasus saya, saya sudah memiliki surat tidak resmi dari profesor tempat saya akan belajar nanti, yang disebut Letter of Acceptance. LoA ini hanya berisi persetujuan yang berisi bahwa sang profesor setuju untuk menerima saya belajar di laboratoriumnya, tentu saja jika saya bisa lulus seleksi. Karena Jepang memiliki sistem yang agak unik dari negara lainnya. Kalau di Indonesia mungkin akan ada seperti oprec untuk mahasiswa baru, ujian lalu masuk lab/kelas. Nah kalau di Jepang kita harus memilih lab nya terlebih dahulu, kita diterima disana, baru kita bisa mendaftar di Universitas dengan dibawa oleh sang profesor tersebut. Jadi, kalau memang berminat sekolah di Jepang dan ingin ikut beasiswa apapun, persetujuan dari profesor merupakan langkah awal yang bagusnya dipenuhi, Kalau sudah punya surat sakti ini lebih mudah diterima beasiswanya :)

[[Tips dan cerita saya mendapatkan LoA bisa dibaca di postingan berikut http://tikalarask.blogspot.com/2015/08/pengalaman-oussep-2013-beasiswa-jasso.html ]]

Di INPEX Scholarship inipun, katanya sih, 10 besar yang dipanggil wawancara setelah lolos berkas, pasti semuanya sudah memiliki LoA tersebut. Namun, jikalaupun belum punya, saran saya tetap mencoba mendaftar pun tidak masalah. Nah, kalau sudah memenuhi persyaratan, bisa mulai menyiapkan berkas yang harus dikirim untuk pendaftaran, yaitu sebagai berikut :
  1. Formulir pendaftaran
  2. 2 Foto terbaru 5 cm x 3.5 cm
  3. Transkrip
  4. Surat rekomendasi dari dosen/pimpinan universitas sebelumnya / kantor jika sudah bekerja.
  5. Ijazah Kelulusan
  6. CV
  7. Surat keterangan sehat
  8. LoA dari unv Jepang (Jika sudah punya)
  9. TOEFL/IELTS skor
  10. Sertifikat bahasa jepang (Jika punya)
Di dalam formulir pendaftaran, selain data diri, yang perlu disiapkan ialah 
  1. Study Plan, Field of Study and Study Program in Detail. Disini maksud yang saya tangkap ialah penjelasan mengenai program studi / jurusan dan rencana  detil studi yaitu mengenai tema riset yang akan dijalankan disana. Kalau saya, menjelaskan mengenai Arsitektur lalu penjelasan detil tema riset dan metode riset yang direncanakan.
  2. Plans after completing study in detail. Disini maksud yang saya tangkap ialah mengenai mimpi dan rencana apa yang kita punya, dan akan dipakai untuk apa ilmu dari studi S2nya.
Nah semua berkas dikirim ke alamat kantor INPEX di Jakarta, sebagai berikut:

INPEX Corporation, Jakarta Office 
 35th Floor TCC Batavia Tower One 
Jl. K.H Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta Pusat 10220, Indonesia

Dari pengumpulan berkas, seleksi berikutnya ialah 10 orang akan dipanggil wawancara, dan dari situ dipilih 3 orang. Nahiya, bicara soal seleksi, saya aga kaget, karena seleksi INPEX Scholarship ini bisa dikatakan sangat cepat, which is good, karena deg-degannya jadi gak kelamaan :D berikut timetablenya yang bisa diperhatikan untuk mendaftar selanjutnya ya :
  1. Agustus-November, Pengumuman Beasiswa
  2. November 15, Deadline pengumpulan berkas
  3. Januari awal, pengumuman seleksi berkas, 10 orang yang ternyata dihubungi lewat telpon oleh kantor INPEX Jakarta. Untungnya saya sedang dirumah saat itu karena ada acara kantor siang, jadi pagi hari masih dirumah, jadi Alhamdulillah langsung keangkat ^^ Seminggu kemudian wawancara.
  4. Januari 28, pengumuman seleksi wawancara, 3 besar calon penerima beasiswa.
  5. Sampai dengan Februari awal, konfirmasi dari penerima beasiswa.
  6. 12 Maret, pengumuman final penerima beasiswa.
  7. Juni, pendaftaran masuk universitas.
  8. Juli-Agustus, pengurusan dokumen visa.
  9. September, kedatangan di Jepang.
Untuk seleksi wawancaranya, saya waktu itu sendirian, hari senin pagi-pagi, jadi ga ketemu siapapun disana, haha semakin gak tenang. Buat wawancara, kunci utamanya dari saya ialah, "Percaya Diri". Walapun panik, salah ngomong, bingung harus jawab apa, jangan sampai ditunjukin ke pewawancara. Anggap aja pewawancara itu teman atau kenalan dan lagi ngobrol santai.
Waktu saya wawancara kemarin, oleh 2 orang dari INPEX Jakarta, suasananya sangat mendukung untuk santai, di dalam ruangan kecil di meja bundar duduk melingkar dan seperti ngobrol santai. Wawancara dalam bahasa inggris, tapi ada bagian mereka tanya mengenai kemampuan bahasa jepang dan saya yang walaupun pernah 6 bulan di Jepang, aga panik dan akhirnya ngga banyak bahasa jepang yang bisa saya keluarkan .___. sedih, karena tahu seharusnya saya bisa lebih dari itu, karena gada persiapan dan memang lupa sih bahasa jepang juga hehehe. Bahan wawancara dan pertanyaan penting yang masih saya ingat mungkin bisa jadi bahan latihan ialah :
  1. Mengapa pilih Jepang?
  2. Apa mampu tinggal disana dengan segala perbedaan?
  3. Cerita diri sendiri
  4. Rencana masa depan
  5. Apa ada ikatan? Kerja atau hubungan
  6. Kesan keluarga jika s2 di Jepang
  7. Apa itu INPEX?
  8. Perkenalan dalam bahasa jepang
  9. Rencana studi disana
Hmm, mungkin ini saja yang bisa saya share mengenai pengalaman mendaftar INPEX Scholarship 2015. Dan setelah ini masih ada beberapa tahap yang harus saya jalani seperti mendaftar ke universitas sampai ujian masuk universitas. Banyak yang bilang ujian masuk tersebut hanya formalitas bagi penerima beasiswa, tapi tetap aja gabisa santai dan ngga panik dengar kata ujian ^-^" Semoga sampai tiba di Jepang, ujian masuk, belajar disana, hingga lulus semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan, Aamiin.

Lebih lanjut mengenai info INPEX Scholarship bisa dilihat disini : http://www.inpex-s.com/

Pendaftaran INPEX SCHOLARSHIP 2021 sudah dibuka! --> http://www.inpex-s.com/announce-of-scholarship/

Ask me anything further via blog atau email tikalaras@gmail.com atau instagram @tikalarask
Selamat mencoba, Ayo Sekolah Ke Jepang! :)

---- UPDATE Sept 2020

Halo semua, kita mau mengadakan acara ngobrol santai nih, 


Yuk #ngobroldarirumah bersama para penerima beasiswa INPEX dari tahun 2014-2019 !


Minggu, 27 September 2020

pukul 14.00 WIB~selesai (16.00 JST)

@Zoom ID: 560 626 7039 

(https://zoom.us/j/5606267039)


Kita bakal ngobrolin semua tentang Beasiswa INPEX, mulai dari pengalaman mendaftar, kehidupan pelajar di Jepang dan segala suka duka lainnya. Dan sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada seputar beasiswa INPEX !


Acara ini gratis dan terbuka untuk siapa saja yang berminat ngobrolin beasiswa INPEX bersama, jangan lupa mengisi pendaftaran dulu di bit.ly/NgobrolinINPEX


Sampai jumpa ya :)



nb:

Bagi yang belum tahu sama sekali mengenai beasiswa INPEX; yaitu beasiswa studi lanjut S2 khusus untuk WNI, bisa berkunjung ke web resmi beasiswa  INPEX: https://www.inpex-s.com 

Saat ini sedang pembukaan pendaftaran beasiswa INPEX 2021, hingga 31 Oktober 2020 !


Friday, May 8, 2015

Maret - Gunung Anak Krakatau Open Trip - Indonesia Travel

Pernah dengar mengenai Open Trip? Kalau suka jalan-jalan pasti sangat familiar dengan aktivitas satu ini. Open trip itu menurut aku istilah yang dipakai untuk sebuah trip yang dibuka untuk umum dan diselenggarakan oleh travel agent tertentu. Biasanya open trip ini pakai sistem backpaker trip, sehingga harganya sangat terjangkau, which is so good, dan tempat yang ditawarkan sangat banyak. Biasanya open trip ini diselenggarakan di weekend, karena kebanyakan mahasiswa dan pekerja yang hobi ikut open trip. Buat cari tau open trip yang available, tingga buka google dan ketik open trip + tempat tujuan yang kamu ingin + tanggal yang kamu ingin.

Nah contohnya, waktu teman Belanda aku ke Indonesia, karena bingung aktivitas apa yang harus saya tawarkan saya putuskan untuk coba ikut Open Trip. Saya ketik 'Open trip 1-8 Mei 2015' dan muncul banyaaak sekali tawaran Open trip dari berbagai traveller dan berbagai tujuan. Setelah dikusi dengan teman aku, kami putuskan ke Gunung Anak Krakatau bersama Wuki Traveller (website : http://wukitraveller.com/) Putusan itu setelah aku cek website mereka, harga, meeting point, itinerary, semuanya terlihat meyakinkan dan menguntungkan hahaha.

Ever heard about the "Open Trip"? If you like travelling, you must be very familiar with the term. Open Trip for me is the term used for a trip that is open for public, everybody can join, and organized by certain travel agents / travel group. The Open Trip using backpacker system, so the price is very affordable, which is so good, and they offer so many different nice place to travel. Normally, the Open Trip held on weekend, because most of the traveler are students or workers. To search for information about the available Open Trip, you can ask the Google! Type : Indonesia Open Trip + Destination you wish to visit + Date you wish to travel.

So for example, when my Dutch friend went to Indonesia, because it confused me about what activity to offer for him, I decided to try to join Open Trip. I type 'Open trip 1-8 May 2015 and the appeared so many Open trip from a variety of traveler, and a variety of trip destination. After some discussion with my friend, we decided to travel to Volcano Mount Anak Krakatau together with Wuki Traveler (website: http://wukitraveller.com/) we decided that after I checked on their website, prices, meeting point, itinerary, and everything was so convincing and profitable hahaha.


Jadi, total harganya per orang ialah cuma 430,000 sudah termasuk penginapan, transportasi dari pelabuhan merak PP, makan 4x, tiket wisata, pemandu untuk tanggal 2 hari 3 malam. Jadi, meeting point nya dari Plaza Slipi Jaya, dan kagetnya banyak ternyata orang lain dari travel lain yang mau open trip dengan meeting point Plaza Slipi Jaya, tepatnya dengan tujuan trip ke Lampung. Nah, Gunung Anak Krakatau ini juga masuk di wilayah provinsi Lampung, karena gunung berapi aktif ini berada di dalam laut, aku mungkin merasa puas karena bisa menikmati trip laut dan gunung sekaligus, dan jawabannya iya! ;)

Pertama, aku mau jelasin dulu, seberapa panjang rute perjalanan menuju wilayah Gunung Anak Krakatau. Sekitar pukul 8 malam hari Jumat, berangkat dari Plaza Slipi Jaya ke Pelabuhan Merak dengan Bus umum (banyak banget bus ke merak dari depan slipi jaya) dengan jarak tempuh 3 jam. Dari Pelabuhan Merak naik kapal Ferry ke Pelabuhan Bakauheuni ditempuh 3 jam. Dari Bakauheuni naik Angkot (angkot kecil carry) menuju Pelabuhan Canti ditempuh 2 jam. Nah, sampai Canti sudah agak aman, karena akhirnya trip yang sesungguhnya dimulai dari sini, tapi sebenarnya hmmm tantangan nya baru dimulai disini :|

Thus, the total cost per person is only 430,000 rupiahs, are included lodging, transportation from the Merak Port (Java Island) Round Trip, 4 times meals, entrance tickets, guide for 2 days 3 nights trip. The meeting point is in Plaza Slipi Jaya, Jakarta, and im a bit shocked that many others from others Open Trip groups that made Plaza Slipi Jaya as meeting point, precisely for the destination travel to Lampung (Sumatra Island). Well, Mount Anak Krakatau is also included in the territory of the province of Lampung, because this is an active volcano in the ocean, I might feel satisfied because we can enjoy both the sea and the mountain at the same time, and the answer is yes! ;)

First, I want to explain about the journey to the area of ​​Mount Anak Krakatau. Around 8 pm on Friday, we was departing from Plaza Slipi Jaya to Merak Port by public bus (many bus go to the port passing through the front of Plaza Slipi Jaya) time travel of 3 hours. From Merak  we rode ferry boat to Port Bakauheuni taken 3 hours. From Bakauheuni we rode public transportation (small car) to the Port of Canti taken 2 hours. Well, until Canti we finally could feel the holiday atmosphere, because ultimately the real trip began from there, but it actually hmmm new challenge JUST began there: | (more boat riding~~~ :s)

Canti Port


Sampai di Pelabuhan Canti sudah pagi, setelah sarapan kita ganti baju karena langsung menuju spot snorkeling di sekitar pulau sebuku kecil dan besar. Dari Canti kita menaiki perahu nelayan yang cukup besar, grup kita yang totalnya hampir 40 orang (agak kebanyakan sih, katanya ini emang ga wajarm harusnya max 25 orang) grup kita dibagi 2 kapal. Dan 2 jam menuju lokasi snorkeling yang pertama. Ombak yang lumayan besar, membuat banyak orang mabuk, termasuk aku aga mabuk, tapi untungnya tetap bisa menikmati 2 spot snorkeling pagi menjelang siang itu. Spot snorkelingnya menurut aku cukup oke kok, walaupun karangnya kurang bervariasi. Setelah itu kita harus 2 jam lagi terombang ombing di kapal itu untuk ke Pulau Sabesi, tempat penginapan kita.

Morning was greeting us right after we reached Canti Port, after breakfast we changed to the swim clothes because we directly toward the snorkeling spots. Off from Canti we rode a quite big fishing boat, our group totaling nearly 40 people (rather a lot of it, he said it should be max 25 people)  Our group divided to two boats. And 2 hours to the snorkeling spot. The waves are pretty big, made many people felt seasick, including me, a bit. But fortunately i can still enjoy 2 snorkeling spots that mid-morning there. The first snorkeling spots there in my opinion were quite okay anyway, although less varied of corals. After that we had two hours adrift on the boat for Pulau Sabesi (Sabesi Island), where our lodgings was


Pulau Sabesi


Pelabuhan Pulau Sabesi


Setelah bersih bersih dan makan siang, kita dibawa ke Pulau Umang-umang untuk liat sunset dan juga menanam terumbu karang. Ke Pulau Umang-umang cukup dekat, 20 menit PP dari dan ke Pulau Sabesi. Pulaunya bagus, katanya banyak batu batu besar, namun sayang airlaut sudah mulai tinggi dan karena gada pelabuhan, yang mau exploring pulau alami tanpa penghuni itu harus rela nyemplung dari kapal, dan aku juga sebagian besar awak kapal memilih tidak mengingat baru saja mandi.

Once we took a bath and lunch, we were taken to Pulau Umang to see the sunset and also for planting the coral reefs. Umang Island was quite close to Sabesi Island,  only 20 minutes round trips from and to the Sabesi. Nice island, they said a lot of big rocks, but unfortunately the sea water was already high and because of no port, we need to get off from boat and got wet to reach the island, so I and also some of the crew chose not to got wet anymore.

Yang ga mau basah lagi di Pulau Umang-Umang




Paginya sebelum matahari mulau menyapa, kita sudah harus naik kapal, yak karena butuh 2 jam dari Pulau Sabesi menuju Gunung Anak Krakatau. Bisa dibayangkan seberapa lama kita naik kapal kemarin sampai membuat beberapa orang trauma dan memutuskan stay di penginapan hari kedua. Aku selalu tidur di kapal kalau sudah mulai terasa mabuk, karena gada cara yang lebih baik hehe. 

In the morning before the sun greeted us, we've got to ride the boat already, yak because it took 2 hours from Sabesi island to Mount Anak Krakatau. Can imagine how long we boarded on the boat yesterday to make some people traumatized and decided not to join any activities on the second day. I always slept on the boat when it began to feel drunk - seasick-, hahaha, best way to fight the sea sick :p

Jalur pendakian gunung anak krakatau


Gunung Anak Krakatau, sangat mudah untuk didaki, hanya butuh 30-40 menit dari kaki gunung (pantai) sampai puncak tertinggi dakian dekat dengan asap yang masih aktif mengepul. Dan pemandangannya, Subhanallah. Bagus. Ada laut juga langit juga Ibunya Anak Gunung Krakatau yang terlihat saat mendaki, indah banget.

Volcano Mount Anak Krakatau, very easy to climb, it only took 30-40 minutes from the foot of the mountain (beach) up to the peak. And the landscape, Subhanallah (You're the best God). Beautiful. There were sea, sky, Mother Mountain of Anak Krakatau (Not active anymore) seen while we hiked that active volcano. 






The Mom.





Melihat si Ibu dari Kaki si Anak


gunung anak krakatau di belakang

Legoon Cabe

Setelah puas menikmati pemandangan yang menurut aku intinya dari trip ini deh, kita menuju ke spot snorkeling terakhir, tapi katanya paling okenya, di Legoon Cabe. Yup, lokasi yang terakhir memang lebih oke. Ahya ke Legoon Cabe butuh 1 jaman dari Gunung Anak Krakatau, dan setelah selesai kita kembali untuk packing pulang ke Pulau Sabesi, dan butuh hampir 3 jam dari Legoon Cabe ke P Sabesi. Cape memang perjalnannya, hehe, dan dari Sabesi kita harus mengulang lagi seperti kemarin, sekitar 2,5 jam sampai ke Pelabuhan Canti, 2 jam ngangot ke Pelabuhan Bakauheuni dan 3 Jam naik ferry ke Merak. Sampai Merak sudah jam 9 lebih. Dan karena aku tinggal di Bekasi, naik Bus kesana 3 jam sama ngetemnya.

Memang terbaca lelah saat di perjalanan, dan memang ko sepertinya waktu habis di perjalanan, tapi itu juga bagian dari trip menurut aku, jadi kita coba sebaik mungkin menikmatinya. Dan karena Open Trip kita kenal banyak orang-orang baik baru hehe dan juga bisa ketemu macam-macam kenalan baru yang punya latar belakang dan pengalaman yang berbeda dan hebat, seperti ada mahasiswa kedokteran yang waktu trip ngasih first aid teman buleku saat kakinya sobek, ada juga grup yang bekerja di gramedia bagian buku anak anak, ada yang memang hobi traveller, ada yang punya bisnis a,b,c jadi bisa mendengar banyak banget pengalaman baru. Yah, walaupun banyak yang gasuka "ikut sama oran" karena ga akan bisa leluasa menikmati tripnya, tapi Open Trip ini jauuuh banget lebih baik dari ikutan trip travel agent pada umumnya, karena di Open Trip menerapkan sistem pertemanan, jadi kaya temen sesndiri yang nge-guide jd rasanya ga terlalu terkekang, sampai sekarangpun grup WA trip inipun masih lumayan aktif kok ;)

After enjoying the scenery that I think was the point of the trip, we headed to the last snorkel spot, the best one around the area (said our grup guide), at Legoon Cabe. Ahya to Legoon Cabe it took near one hour from Mount Anak Krakatau, and after that we returned back to packing at Pulau Sabesi  and it took nearly 3 hours from Legoon Cabe to Pulau Sabesi. True, it was so tiring on the boat, hehe, and from Sabesi we must repeat again like yesterday, about 2.5 hours to Port Canti, 2 hours ride a public car to Bakaheuni Port and 3 hours by ferry to Merak Port. At around 9 pm we arrived at Merak Port. And because I live in Bekasi, took 3 hours by bus (plus the bus waiting time aka ngetem)

My writing read like so tiring on the trip, and indeed it was. Seems like we spent most time on the boat .__. Hahaha. BUT, it was also part of the trip for me, so we tried our best to enjoy it. And because we went for Open Trip we became know many good people there hehe and also we could meet different types of person with their own job or experiences as there was a medical student that help my Dutch friend, Stef, when his foot thumb was torn, there was also businessman and woman, also true travelers, etc. Well, although many young people doesn't like with idea of travel agent, but Open Trip was far better than common travel agents trip. They guided us, they managed the schedule and time, asked us to wake up so early shortly we had to follow them, but they tried so hard to be friend with us, so ts like just travel together with your noisy friend haha :D

sampai jumpa lagi ibu gunung anak krakatau :) 
Semoga bisa mengekplor lebih banyak kekayaan alam Indonesia!

Good Bye, I hope to see more of the pretty nature of Indonesia!


So, sangat disarankan untuk dicoba terutama kalau gapunya waktu untuk merencakanan liburan kamu sendiri! ;)

So, worth to try for you who doesn't have much time to manage or plan your own trip and for who want to meet many new people, ah yes also exclude my friend there was also 2 others foreigners in our group, so I think many Indonesia start to introducing this kind of trip to their foreigner friends ;) Nice.