Friday, June 7, 2013

Fall and then fall. But Failure is delayed Victory.

Sudah tahukan kalau saya lolos sebuah exchange ke Osaka University tapi belum dapat beasiswa sampai saat ini? (tahu banget-_-) tapi saya belum menyerah. Saat ini masih dalam rangka usaha untuk mendapatkan beberapa juta (ngga beberapa juga sih) untuk 6 bulan biaya saya disana. Menghubungi sana sini, pihak negeri maupun swasta, mencari peluang dimana saya bisa menitipkan proposal pengajuan beasiswa saya (proposalnya tapi masih on progress). Jika smp penghujung bulan tidak ada tanda tanda, yah, seperti kata Associated Prof di Arsi UGM yang juga relawan koordinator OU, Pak Yoyok, it’s a Deadlock!

Jadi, yaa, kalau kalian merasa bisa atau ingin memberikan info apapun pada saya. hubungi saya segera di tikalaras@gmail.com. terimakasih.

Ah, tp bukan ini intinya postingan saya. Saya memang sedikit depresi sehingga aga kalap melakukan apa apa. Saya ingin post sayembara terakhir saya bersama tim saya yang kreatif dan pekerja keras, Tim Hasta Cipta, terdiri dari Dimas Rizqi dan lalu bergabung si ahli 3d Rizki Bhaskara, dalam sayembara desain gapura Kabupaten Bantul. Sayangnya kalah.____., makanya saya bilang fall and then fall. Padahal kita sudah optimis sekali mengerjakan sayembara ini. Yah, mau apa dikata, as long as we have done our best. Sampai tidur di kafe yang sudah tutup, hmm. Ya.Sudah.

Gapura Bantul Hasta Cipta - TIM HASTA

Tidak usah saya jelaskan panjang lebar tentang desain kami, karena bisa dibaca sendiri di posternya. Intinya konsep kami ialah tangan yang dalam bahasa jawa ialah “hasta” (baca: hasto), yang merupakan filosofi dari penghasil kerajianan, yaitu kabupaten Bantul.

Yah, seperti yang Dimas bilang barusan dengan bijaknya, yang padahal sudah sering diungkapkan iklan bahkan sudah jadi sebuah pepatah, bahwa Kegagalan itu adalah Kemenangan yang Tertunda.

Percaya saja itu terus. It’s comfort me at least :”

Thursday, June 6, 2013

A Story about King and Queen Cobra | Cerita Raja dan Ratu Kobra

Sudah hampir satu minggu lamanya, Ratu yang sedang mengandung dan Raja Kobra hidup bersama. Namun kedamaian mereka terusik oleh kedatangan seekor Raja Kobra lain yang sepertinya ingin merebut kawasan kekuasaan mereka. Raja Kobra pendatang itu memperhatikan pasangan ratu dan Raja Kobra, dan memberikan tanda mengajak Raja Kobra untuk bertarung. Sang Ratu melepaskan dirinya dari genggaman Raja Kobra dan membiarkan sang Raja Kobra menghadapi jantan lainnya. 

Kedua jantan tersebut memulai sebuah gerakan indah bersama yang sering disalahartikan sebagai tarian perkawinan. Padahal, tarian indah tersebut merupakan tanda sebelum memulai peperangan. Sebuah peperangan antar Raja Kobra dimana memiliki peraturan tidak boleh saling menggigit. Sang Ratu hanya memperhatikan kedua Raja tersebut berperang, mereka harus saling mematuk satu sama lain agar menjatuhkan lawannya ke tanah dan menjadi pemenang pertarungan. Hampir setengah jam mereka bertarung saling melilit, memutar dan mematuk hingga pada akhirnya salah satu kobra jantan terjatuh ke permukaan tanah, kobra jantan yang jatuh tersebut ialah Raja Kobra pemegang kekuasaan sebelumnya. Sang pemenang, Raja Kobra pendatang, lalu mendekati kobra yang yang dikalahkannya, dan menyelesaikan pertarungan dengan mematuk sekali lagi pada lawannya menandakan ia seorang pemenang.

Raja Kobra yang telah cukup lama menduduki kawasan tersebut bersama sang Ratu yang sedang mengandung generasi penerusnya, harus rela pergi karena ia kalah dalam pertarungannya. Ia lalu pergi dengan segera, meninggalkan segalanya, termasuk sang Ratu.
Sang Raja Kobra pemenang memulai pertarungan tidak lain karena menginginkan satu hal, yaitu seks! Sang Raja Kobra pemenang tanpa mengetahui keadaan Ratu yang sedang mengandug, lalu mendekati Ratu dan mulai menggodanya dengan berbagai gerakan. Namun, Sang Ratu yang sedang mengandung dari Raja Kobra sebelumnya merasa hanya ingin sendirian. Ia menolak sang jantan dengan gerakan menjauh. Mengalami penolakan, sang jantan tidak menyerah menggoda sang betina. Ia terus bergerak memutar di sekitar tubuh sang betina. Namun, saat atraksinya berlangsung, sepertinya sang jantan mencium adanya calon penerus dari jantan saingannya pada tubuh sang betina. Dan ia merasa terganggu dengan hal itu.

Sang betina yang baru saja ditinggalkan, harus mengalami tragedi lain yang berat untuknya. Raja Kobra yang marah tersebut dengan cepat menyerangnya, menggigit kepalanya dan menghirupkan bisa pada tubuh sang Ratu. Kobra tidak sepenuhnya memiliki penawar bisa, kobra mungkin saja selamat dan juga tidak saat kobra sejenis memberikannya bisa. Hampir setengah jam sang jantan mentransfer bisanya. Sang betina tersebut tidak mau menyerah, ia terus berusaha keluar dari serangan sang jantan, namun selalu gagal. Usaha terakhirnya ialah dengan memutarkan tubuhnya, usaha tersebut bisa saja menyelamatkannya namun bisa juga sebagai gerakan terakhirnya yang mengantarkan pada kematian. Beberapa menit ia memutar tubuhnya 360 derajat, namun sang jantan tidak juga melepaskan gigitannya. Sehingga akhirnya sang Ratu mati, dengan 17 telur dalam kandungannya.

Sang jantan yang walaupun tidak memiliki niat awal membunuh untuk memakan korbannya, tidak bisa menolak godaan tersebut. Ia tetap memakan tubuh sang betina. Kobra selalu memakan mangsanya dimulai dari kepala. Sudah hampir sepertiga dari 2,5 meter tubuh betina masuk ketubuh sang jantan. Namun, karena sang betina sedang mengandung, tubuhnya menjadi besar sehingga sang jantan tidak bisa memakan seluruh tubuhnya. Lalu ia menyerah dan memuntahkan seluruh tubuh sang betina yang telah mati, setelah itu ia berlalu. Berlalu begitu saja.

Namun, dibalik terjadinya tragedi, ada sebuah harapan. Puluhan kilometer dari jasad sang betina, terdapat seekor Ratu Kobra lain yang sedang menyempurnakan sarangnya. Ia membuat sarang dari bahan bahan alami, seperti daun daun, untuk mengerami telur-telurnya. Sudah dua hari sang Ratu Kobra membuat sarang untuk 25 telur-telurnya agar selalu hangat didalamnya. Lalu setelah sarangnya sempurna, ia tidak bisa pergi jauh dari sarangnya untuk berjaga. Memang berbeda dari ular atau binatang lain yang mengerami telurnya dengan tubuhnya sendiri, namun pengorbanan ibu Kobra ini tidak kalah jauh. Selama 100 hari lamanya ia harus dengan sabar menjaga sarangnya tanpa makan apapun. Seekor kobra memang bisa bertahan tanpa makan apapun selama 3 bulan. Dan setelah 100 hari, merupakan saat telur-telur tersebut untuk menetas. Penuh dengan nafsu lapar yang sangat mendalam, sangat mungkin Ibu Kobra memakan anaknya sendiri yang baru menetas. Namun, ibu ini lebih memilih menahan sebentar nafsunya dan meninggalkan sarang terlurnya sebelum telur-telurnya benar-benar menetas, berlalu untuk mencari mangsa lain yang bukan darah kandungnya.

Selama dua hari anak-anak kobra tersebut tidak meninggalkan sarangnya. Mereka menghisap sari telur yang sangat berguna sebagai amunisi perut mereka untuk hari kedepan mereka yang sangat berat. Sudah memiliki bisa namun bertubuh kecil dan rapuh, anak-anak kobra tersebut harus berusaha mempertahankan hidupnya sendiri, tanpa bergantung pada orang lain, tidak ada ibu maupun saudara-saudara disamping mereka.

Dari 25 anak-anak kobra tersebut hanya 2 yang dapat bertahan hidup menjadi kobra dewasa. Sisanya mati dimangsa hewan lain, atau mati kelaparan. 2 pangeran kobra yang hidup berjauhan ini selalu berjelajah hutan berpindah tempat, mencari kawasan yang paling nyaman untuknya tumbuh sebagai Raja Kobra yang baru.

Fakta : Saat ini populasi Raja Kobra atau King Cobra tidak lagi banyak jumlahnya. Raja Kobra menjadi hewan langka yang dilindungi oleh dunia.

Cerita ini ditulis bersumber dari Apex Predator Awards, National Geographic Wild.

Dream Big

I have a dream crisis. Saat ini, jika ditanya ingin melakukan apa, saya bingung menjawabnya. Kerja di biro? menjadi dosen? mengikuti komunitas arsitektur? kuliah s2 di luar negeri? saya mau-mau saja melakukan semuanya.

2 jam yang lalu saya menonton sebuah film yang berjudul A Barefoot Dream. Sebuah film korea yang mengangkat kisah mimpi anak-anak di Timor Timur yang ingin menjadi pemain pro sepakbola. Timor Timur negara yang bisa dibilang belum merdeka walaupun sudah memerdekakan diri dari Portugal dan Indonesia, hampir semua orang miskin, negara tidak aman sering terjadi baku tembak dan masih saling bunuh membunuh antar suku.

Image Source : http://25.media.tumblr.com/tumblr_m8cemgCaTz1rrc9z6o1_500.jpg

Sudah lama saya tidak menangis terharu menonton film inspirasi seperti ini. Seorang Korea Selatan yang dengan gigih melatih anak anak Timor Timur yang ia lihat memiliki bakat besar dalam bermain bola. Ia memiliki tim pertama di Timor Timur yang mengenakan seragam dan sepatu saat bermain bola. Dan tim-nya juga merupakan tim pertama di Timor Timur yang berani bercita-cita sebagai tim pro.

“Who says you can’t dream big if you are poor? Who says you can’t play a soccer if you are poor?” KIM Won Kwang, A Barefoot Dream.

Melalui binaannya, tim youth timor leste untuk pertama kalinya bergabung dengan turnamen internasional di Hiroshima, Jepang, yaitu 2005 Hiroshima Revelino Cup, dan untuk pertama kalinya Timor Leste berhasil menang di ajang internasional.

Tidak mudah baginya yang seorang Korea membawa anak-anak menggapai mimpinya, ia harus kesana kemari mencari sponsor untuk anak-anak miskin yang tidak pernah memiliki harapan sebelumnya agar bisa ikut turnamen internasional.

Saya jadi miris melihat kondisi saya sekarang, saya yang baru saja beberapa hari terakhir jatuh karena mendapat penolakan beasiswa dari JASSO dan OU walaupun saya bisa diterima di program exchange yang saya apply. Walaupun saya diterima, apakah saya mampu untuk pergi jika tidak diberi beasiswa sepersenpun? Jawabannya tidak. Saya pun kemarin melakukan apa yang coach KIM lakukan, menghubungi perusahan-perusahaan yang sekiranya bisa membantu saya. Namun sepertinya saya memang kurang beruntung.

Namun, jika saya bandingkan. Saya dan anak-anak tersebut, memiliki perbedaan tipis. Kami memang sama-sama ingin pergi ke Jepang. Tapi saya rasa saya sudah puas jika saya sudah bisa menginjakan kaki saya disana, bukan harus mengikuti program exchange. Walaupun jika saya dapat mengikuti program tsb saya yakin akan melakukan nya dan belajar dengan sepenuh hati, namun jika ditelaah lebih dalam, motif saya memang kurang tulus. Saya cuma sangat ingin sekali pergi ke Jepang, disana melakukan apa terserah saja hanya lebih baik jika saya bisa melakukan hal positif disana seperti belajar. Dan saya lebih jatuh lagi saat hari ini pengumuman sayembara saya yang terakhir, gapura bantul tidak masuk 10 besar, padaha saya dan tim saya (Dimas dan Ribas) sangat optimis dengan hasil kami.Ah saya semakin jatuh, sempat berfikir, kenapa semua yang saya lakukan tidak ada yang berhasil? Dan ditambah keadaan saya yg saat ini pengangguran, saya semakin jatuh.

Hidup ini memang bukan hanya tentang kerja keras. Tapi disana ada mimpi, ada doa dan juga ada takdir. Kita tidak selamanya akan berhasil jika hanya kerja keras saja. Dan walaupun saya kadang susah menerimanya, tapi saya yakin Allah memiliki rencanaNya sendiri, walaupun kita sudah melayangkan berjuta doa memaksa, namun yang terbaiklah yang akan Dia pilih. Ia selalu mendengar kok, dan saya yakin Ia yang paling tahu apa yang benar-benar kita mau.

Saya butuh suatu motivasi baru. Settingan baru. Mimpi baru.